Khutbah Jumat Tentang Isra dan Miraj, Hikmah Nabi Terima Perintah Salat Secara Langsung Tanpa Perantara Jibril

- 12 Maret 2021, 07:21 WIB
Baca khutbah Jumat terbaru membahas peristiwa Isra Mi'raj dengan adanya pertemuan Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT asal mula jumlah sholat 5 waktu dalam sehari untuk manusia.
Baca khutbah Jumat terbaru membahas peristiwa Isra Mi'raj dengan adanya pertemuan Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT asal mula jumlah sholat 5 waktu dalam sehari untuk manusia. /Pixabay/Aieed

فَالْتَفَتَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى جِبْرِيلَ كَأَنَّهُ يَسْتَشِيرُهُ فِي ذَلِكَ، فَأَشَارَ إِلَيْهِ جِبْرِيلُ: أَنْ نَعَمْ إِنْ شِئْتَ، فَعَلاَ بِهِ إِلَى الجَبَّارِ، فَقَالَ وَهُوَ مَكَانَهُ: يَا رَبِّ خَفِّفْ عَنَّا فَإِنَّ أُمَّتِي لاَ تَسْتَطِيعُ هَذَا

“Kemudian Nabi menoleh ke arah Jibril seakan bermusyawarah tentang hal itu. Kemudian Jibril mengisyaratkan pada beliau: “Ya, bila Anda menghendaki [permohonan untuk dikurangi].” Lalu Nabi naik pada Tuhan sedangkan ia di tempatnya dan berkata: Ya Tuhan, ringankanlah dari kami. Sesungguhnya umatku tak mampu melakukan ini”(HR. Bukhari).

Para ulama menjelaskan bahwa kalimat “Wahuwa makânahu” dalam hadits di atas, bukan berarti bahwa Allah ada di tempat itu, tetapi Nabi-lah yang berada di tempatnya semula meneriwa wahyu shalat 50 kali sehari. Imam al-Hafidz Al-Qasthalani menjelaskan:

فَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ (وَهُوَ مَكَانَهُ) أي فِيْ مَقَامِهِ الأَوَّلِ اَلَّذِيْ قَامَ فِيْهِ قَبْلَ هَبُوْطِهِ

“Dia berada di tempatnya, maksudnya Nabi Muhammad berada di tempatnya yang awalnya di tempati sebelum turunnya.”

 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Di dalam menguatkan keimanan kita melalui peristiwa Isra’ Mi’rajnya Nabi, maka setidaknya ada 3 pelajaran penting yang dapat kita ambil untuk mengukuhkan pengetahuan dalam bidang Aqidah.

Pertama, Peristiwa Isra’ dan Mi’raj ini merupakan tanda akan kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala  yang tidak terhingga, sehingga dengan kekuasaan-Nya ia telah memperjalankan hamba-Nya dalam semalam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha sampai kemudian kembali lagi ke bumi.

Kedua, Pelajaran tentang Tauhid, bahwa peristiwa percakapan Allah subhanahu wa ta’ala dan Nabi tidak terjadi pada sebuah tempat yang kita bayangkan, Karena Allah subhanahu wa ta’ala tidak sama dengan makhluk apapun.

Halaman:

Editor: Ferhadz A. Muhammad


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah