Saya sampaikan hal ini karena ada kebahagiaan yang saya rasakan setelah saya tidak lagi beraktivitas dengan Twitter.
Saya memberikan akunnya kepada admin saya. Instagram pun saya berikan, saya tidak mau mengurusnya lagi.
Lalu Facebook, akun saya dihack sehingga akun saya tidak memiliki teman. Saya hanya bisa membagikan apa yang ingin saya share. Ada pun pertemanan, chatting-chattingan, itu tidak ada.
Saya merasakan ada kebahagiaan bagi saya. Ada waktu untuk anak, istri, dakwah, dan untuk membaca Al-Qur’an juga ada. Tapi saat dulu itu waktu terasa kurang.
- Bersihkan Hati
Makanya kalau seseorang gagal fokus untuk menghafal Al-Qur’an, coba cek apakah harddisk dia sudah penuh dengan hal yang macam-macam? Kalau ada, maka hendaknya dia delete. Bersihkan agar dia bisa fokus membaca Al-Qur’an.
Kalau dia sudah bersih hatinya, menjauhkan diri dari hal yang tidak bermanfaat, maka dia akan punya waktu banyak untuk membaca Al-Qur’an.
Kalau Antum memiliki hafalan Al-Qur’an, tidak perlu banyak-banyak, dua juz saja akan merubah kehidupan Antum.
Saya mendengar ceramah seorang Syaikh. Bahwa ada seorang kakek sudah tua datang kepada beliau saat Syaikh bercerita tentang pentingnya mempunyai hafalan.
Kemudian setelah beberapa tahun, mungkin dua tahun, orang tua tersebut datang kembali kepada Syaikh. Dia mengucapkan “Jazaakallahu khaira.” Dia mengucapkan terima kasih kepada Syaikh.
- Berusaha Menghafal
Lalu Syaikh bertanya, “Mengapa?” Kemudian orang tua ini menjawab, “Sewaktu Engkau ceramah pada waktu itu, saya lalu menghafal Al-Qur’an.