Banyak Alasan: Sebelum Terciduk, Dedi Mulyadi Sudah Ingatkan Edhy Prabowo Berkali-kali

25 November 2020, 17:58 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap KPK./. /Jimmy Ayal/ANTARA /

Rembang Bicara – Kali ini publik kembali dikejutkan oleh kabar terciduknya Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

Edhy yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Keuangan dan Pembangunan Nasional DPP Partai Gerindra ditangkap Satuan Tugas (Satgas) KPK bersama dengan sejumlah pihak lain, sepulang dari Amerika di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten pada Rabu dini hari tadi.

Penangkapan Edhy diduga berkaitan kasus perkara dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) ekspor benih lobster.

Baca Juga: Fantastis, Ini Jumlah Harta Kekayaan Iis Rosita Dewi Istri Edhy Prabowo

Sebelum terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT), Edhy Prabowo ternyata sudah diingatkan oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR, Dedi Mulyadi.

Bahkan, Dedi mengaku dirinya sudah berkali-kali mengingatkan Wakil Ketua Umum Bidang Keuangan dan Pembangunan Nasional DPP Partai Gerindra itu untuk segera menghentikan ekspor benih lobster. 

Alasannya pun bermacam-macam. Pertama baginya, meskipun KKP ada 2 miliar, benih lobster sesungguhnya merupakan bagian dari eksosistem yang harusnya tumbuh dan berkembang sendiri di laut agar menjadi lobster tangkapan. Lobster dewasa pun ditekankannya berharga lebih mahal yang tentunya lebih menguntungkan nelayan di Tanah Air.

Baca Juga: Bertindak Ceroboh, Mantan Personel Wanna One Lai Guanlin Minta Maaf

"Karena benih lobster merupakan bagian dari ekosistem laut yang harus dijaga," katanya sebagaimana dikutip dari RRI.

Adapun yang kedua, lanjut politisi Partai Golkar ini, karena benih lobster selayaknya anak-anak yang mestinya disayang, bukan malah dijual atau dieksploitasi.

"Kan anak-anak itu nggak boleh dieksploitasi, harus disayangi," tandasnya.

Baca Juga: Diciduk KPK, Ini Daftar Kebijakan Kontroversial Edhy Prabowo

Alasan yang ketiga, tambah Dedi, yakni benih lobster malah diekspor ke negara kompetitor di bidang perikanan dan kelautan, Vietnam.

Artinya, kemampuan dan teknologi budi daya yang dimiliki negara kompetitor justru ditopang oleh pasokan benih dari Indonesia. 

"Ini kan menjadi aneh, sudah menjadi kompetitor, kok bahan bakunya kita kirim," ketusnya.

Baca Juga: Kemenag Susun Khutbah Jumat, Fadli Zon: Kemenag Terlalu Paranoid dan Tidak Percaya dengan Ulama!

Peringatan itu kata Dedi bahkan diejawantahkan menjadi rekomendasi rapat Komisi IV DPR RI dengan KKP.

Di mana pada rapat itu Komisi IV sepakat untuk merekomendasikan penghentian ekspor benih lobster yang data ekspornya diduga dimanipulasi. Dia pun memastikan akan terus menyuarakan penghentian ekspor benih lobster.

"Saya akan terus menyampaikan bahwa benih lobster ini dihentikan," tegas Dedi.***

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler