Rembang Bicara – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq telah mendapatkan panggilan dari Polda Metro Jaya pada hari Minggu 29 November 2020 lalu untuk meminta keterangan terkait kerumunan di Petamburan.
Diketahui sebelumnya Habib Rizieq dinilai melangar protokol kesehatan (prokes) saat dirinya mengadakan acara Maulid Nabi dan pernikahan sang putri Najwa Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat.
Atas pemanggilan tersebut Wakil Sekretaris Jendral Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin menyatakan bahwa jika benar Habib Rizieq datang maka jutaan umat akan turut hadir mengawal.
Baca Juga: KPK Geledah Tiga Lokasi Ini untuk Telusuri Kasus Korupsi Benih Lobster Edhy Prabowo
Namun kini, pihak Polda Mtero Jaya sudah menyiapkan sebuah taktik khusus untuk menyambut para massa pendukung Habib Rizieq ini.
Polda Metro Jaya akan menyiapkan Raisa untuk menyambut massa pendukung Habib Rizieq.
Sebagaimana dikutip Rembang Bicara dari Pikiran Rakyat dalam artikel berjudul “Polisi Siapkan ‘Raisa’ di Polda Metro Jaya untuk Sambut Habib Rizieq” Raisa yang dimaksudkan disini bukan penyanyi wanita terkenal yang memiliki suara bagus.
Raisa yang dimaksudkan oleh Polda Mtero Jaya ialah kendaraan taktis milik pihak kepolisiannya yakni Brimob sudah siap berada di sekitar Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Blak-blakan! Sekretaris Umum FPI Beberkan Misi Politik Rahasia FPI
Raisa sendiri merupakan kepanjangan dari 'Pengurai Massa'. Mobil Raisa terdiri dari beberapa unit seperti mobil anti huru-hara, mobil water cannon, hingga baraccuda.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengaku pihaknya hari ini memberikan kesempatan pada Habib Rizieq untuk bersaksi terkait tindak pidana yang ia lakukan.
"“Iya sesuai jadwal hari ini kita beri ruang untuk klarifikasi kepada HRS," jelasnya pada Selasa, 1 Desember 2020.
Baca Juga: Belum Dapat BLT BPJS Tahap 5, Ini Solusi dari Menaker
Jika memang hadir, maka Habib Rizieq akan memenuhi panggilan kepolisian pada hari ini di markas besar Polda Metro Jaya.Ia dijadwalkan hadir pada pukul 10.00 WIB.***(Aldiro Syahrian/Pikiran Rakyat)