Tanggapi Rencana Demo 2 November, Satgas: Berpotensi Timbul Adanya Penularan Covid-19

2 November 2020, 00:24 WIB
Ilustrasi demonstrasi menolak Omnibus Law. /Antara

Rembang Bicara - Rencana demonstrasi yang dilakukan oleh beberapa elemen masyarakat untuk memprotes Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) dan pemberlakuan Upah Minimum Provinsi (UMP) pada Senin, 2 November 2020, mendapat sorotan dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.

Juru Bicara Satgas, Wiku Adisasmito, mengatakan bahwa demonstrasi yang akan diikuti oleh massa berjumlah besar tersebut justru akan berdampak pada penularan angka Covid-19.

Baca Juga: Kabar Baik! Penerbangan Umrah untuk Indonesia Sudah Dibuka Kembali

Oleh karenanya, ia meminta supaya pihak-pihak mempertimbangkan demo tersebut.

"Kami imbau untuk mempertimbangkan tata cara penyampaian aspirasinya, mengingat kondisi pandemi dan kasus yang masih tinggi. Utamakan selalu kepentingan kesehatan masyarakat," tuturnya pada Minggu, 1 November 2020, sebagaimana dikutip dari Antara.

Baca Juga: Tanggapi Gaduh Karikatur Nabi, Pendeta Menilai Macron Justru Menghina Agamanya Sendiri

Pendapat Wiku diperkuat dengan analisis dari pakar bioteknologi mikroba dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB, Bandung, Dr Intan Taufik.

Menurut Intan, demo memang sangat berpotensi menularkan dan menambah jumlah orang yang positif Covid-19.

Baca Juga: Tanggapi Kecaman dari Muslim Dunia, Macron: Kecewa Boleh, tapi Jangan Lakukan Kekerasan!

"Adanya keramaian yang kemarin disebutkan, kalau dari data yang didapat, menghasilkan lonjakan pasien positif (yang tervalidasi dengan tes) di luar perkiraan normal (rata-rata).

Ini memiliki dampak beruntun (domino effect) dan menaikkan kurva. Otomatis ketika kurva naik, maka melandai atau menurunnya kasus/pandemi akan semakin panjang," terangnya dikutip dari Antara.

Baca Juga: Turut Geram dengan Macron, AHY ‘Anak SBY’ Dorong Pemanggilan Dubes Prancis

Berdasarkan laporan yang berkembang, demo akan berlangsung di depan Istana Negara dan Mahkamah Konstitusi.***

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler