Pemerintah Nyatakan Patuh Protokol Lebih Optimal daripada Vaksin Covid-19

- 17 Oktober 2020, 20:35 WIB
Wiku Adisasmito
Wiku Adisasmito /Medcom/Damar

Rembang Bicara – Covid-19 di Indonesia sudah berjalan 7 bulan sejak pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada Maret lalu.

Hingga hari ini, setidaknya ada 357.762 kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Edukasi kepada masyarakat mengenai upaya memerangi Covid-19 terus dilakukan pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19.

Baca Juga: Masuk Bulan Kelahiran Nabi, Ini Pendapat Gus Baha Soal Perayaan Maulid

Dalam upaya menekan penularan Covid-19 di Indonesia, masyarakat diharapkan setidaknya dapat memahami sejumlah istilah medis yang berhubungan dengan Covid-19.

Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito, pemahaman tersebut penting dimiliki masyarakat agar tidak terjadi kesalahpahaman.

 

 
 

“Masyarakat harus mengetahui beberapa istilah terkait vaksinasi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman informasi,” kata Wiku.

Baca Juga: Simak Tips Berikut Agar Lolos Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11

Hal tersebut sebagaimana dilansir Seputartangsel.com dari laman BNPB, Kamis 15 Oktober 2020 sebelumnya dengan judul Pemerintah: Vaksin Covid-19 Bukan Satu-satunya Solusi, Patuh Protokol Lebih Penting.

Di antara yang perlu dipahami, kata Wiku, adalah tentang vaksin. Wiku menjelaskan, vaksin merupakan produk  atau zat yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia.

Zat ini akan menstimulasi sistem kekebalan tubuh manusia (imunitas), kemudian akan melindungi manusia  dari penyakit yang sedang mewabah, seperti pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kabar Baik! Bioskop XXI Kembali Buka Hari Ini. Berikut Daftar Lokasinya

“Apa itu vaksinasi? Vaksinasi adalah suatu prosedur untuk memasukan vaksin ke dalam tubuh untuk menstimulasi sistem imun tubuh dan akhirnya bisa memproduksi imunitas terhadap suatu penyakit,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Wiku, imunisasi adalah suatu proses yang membuat tubuh manusia terlindung dari suatu penyakit melalui proses vaksinasi tersebut.

Kemudian, istilah imunitas yaitu kemampuan kekebalan tubuh memerangi suatu penyakit.

Baca Juga: dr. Tirta Tantang Pejabat untuk Jadi Bahan Uji Coba Vaksin

“Apabila terjadi imunisasi, akan terbentuk imunitas dan akhirnya kita bisa terlindungi,” terangnya.

 

Diketahui, saat ini terdapat kandidat vaksin yang dipersiapkan pemerintah untuk diberikan kepada masyarakat.

Di antaranya, Sinovac, Sinopharm, Kansino, Astra Zeneca dan Genexine. Namun,sebelum vaksin-vaksin itu diproduksi secara massal, baik diproduksi di dalam negeri maupun luar negeri, harus lulus beberapa uji klinis.

Baca Juga: Ini Perjalanan Karier Prabowo Subianto dari Militer Hingga Menteri

Tahapan-tahapan tersebut, jelas Wiku, bertujuan untuk memastikan keamanan pada manusia, termasuk juga menentukan dosis yang aman untuk digunakan.

“Keamanan vaksin bagi masyarakat adalah prioritas dan tugas utama pemerintah,” tegasnya.

 

Namun demikian, lanjut Wiku, vaksin bukan satu-satunya solusi untuk mencegah penularan Covid-19. Vaksin adalah bentuk intervensi kesehatan kepada masyarakat.

Baca Juga: Trump Nyatakan Akan Tinggalkan Amerika Jika Kalah dari Joe Biden

Namun, justru dengan menerapkan disiplin dan patuh terhadap protokol kesehatan, akan lebih efektif menurunkan risiko penularan sampai 80 persen.

“Adapatasi perubahan perilaku memang tidak mudah. Oleh sebab itu, harus ada kerjasama antar elemen masyarakat dalam upaya pengendalian Covid-19. Termasuk dalam program vaksinasi yang akan kita hadapi,” ungkapnya.

 
 

Selain itu, kata dia, masyarakat juga diminta cerdas dan efektif dalam menerima informasi sebelum mempercayai dan membagikan infromasi tersebut kepada orang lain.

Baca Juga: UPDATE! Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Dibuka, Cek Infonya

“Masyarakat agar benar-benar memahami kondisi pandemi Covid-19, sambil mengubah perilaku, memastikan kita dapat bertahan dan menunggu program vaksinasi, sehingga kita bisa terlindungi dengan berbagai cara,” terangnya.

Ia juga memastikan Pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengawal jalannya uji klinis kandidat vaksin.

Termasuk, melakukan pengawasan mutu produk melalui sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang baik (CPOB) hingga produk akhir atau siap pakai.*** (Agus Irawan/Seputar Tangsel).

 

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Sumber: Seputar Tangsel


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x