Rembang Bicara - Fenomena new supermoon atau bulan baru super tahun 2020 akan terjadi hari ini, Sabtu 17 Oktober.
Pada 30 Agustus dan 29 September 2019 fenomena new supermoon terakhir terjadi.
Dinamakan bulan baru super karena waktu kejadian fase bulan baru berdekatan dengan perigee bulan.
Baca Juga: Kisruh UU Ciptaker Jokowi Hilang, Pimpinan Daerah Dapat Panggung
Jarak geosentrik Bulan ketika fase bulan baru adalah 356.946 km dengan diameter sudut 33,4775 menit busur. Sementara saat perigee bulan jarak geosentriknya 356.916 km dengan diameter sudut 33,4800 menit busur.
Menurut Peneliti dari Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Andi Pangerang mengatakan puncak New Supermoon terjadi pada Sabtu dini hari.
"Ya, diperkirakan malam ini akan new supermoon. Puncak fase bulan barunya diprediksi akan terjadi pada pukul 02.30 WIB dan puncak perigee terjadi pada pukul 06.48 WIB," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (17/10/2020).
Baca Juga: CATAT! Begini Cara Mendapatkan BLT Banpres Rp 2,4 Juta
Artikel ini telah dimuat di portalsurabaya.pikiran-rakyat.com sebelumnya dengan judul Nantikan! Malam Ini Akan Terjadi Fenomena New Supermoon.
Apa bedanya dengan Full Supermoon?
Perbedaannya dengan full Supermoon, New Supermoon hanya dapat dilihat menggunakan teropong. Sedangkan Full Supermoon dapat disaksikan dengan mata telanjang.
Baca Juga: Ngobrol Bareng Gofar Hilman, Anya Geraldine: Gue Suka Cowok Kayak Jahat, tapi Bucin
"New Supermoon ini terjadi ketika fase bulan baru atau konjungsi alias ijtimak dalam bahasa Arab. Sedangkan kalau Supermoon biasanya terjadi ketika purnama," ujarnya.
Tidak bisa dilihatnya New Supermoon secara kasat mata karena posisi matahari, bulan, dan bumi terletak segaris. Sementara itu bulan terletak di antara matahari dan bumi.
"Jadinya, bagian bulan yang menghadap ke bumi tidak disinari oleh matahari," katanya.
Baca Juga: Siap-siap! Zodiak Ini Akan Beruntung pada 18 Oktober 2020
Cara satu-satunya jika ingin melihat new supermoon yakni dengan cara menunggu bulan sabit muda yang terlihat pada Sabtu petang.
Secara detail ia menerangkan fenomena New Supermoon adalah bagian bulan yang bercahaya petang nanti sekitar 0,45 persen (Merauke) hingga 0,64 persen (Sabang).
Sementara diameter sudut bulan mencapai 33,46 menit busur atau 0,558 derajat.
Baca Juga: Perhatikan Kembali! 5 Rekening Ini Tidak Akan Ditransfer BLT BPJS Ketenagakerjaan Dari Kemnaker
Sehingga, lebar sudut bagian bulan yang bercahaya bervariasi antara 9 detik busur (Merauke) hingga 12,85 detik busur (Sabang). Dengan catatan, 1 detik busur adalah 1/3600 derajat.
"Terbayang bagaimana tipisnya bulan sabit muda yang akan tampak petang nanti," ungkapnya.*** (Imron Hakiki/portalsurabaya)