Makna Hari Santri, PBNU: Jihad Hari Ini adalah Bersatu Melawan Wabah

- 22 Oktober 2020, 13:45 WIB
Logo resmi Hari Santri Nasional 2020.
Logo resmi Hari Santri Nasional 2020. /Kemenag

Rembang Bicara – Hari Santri 22 Oktober menjadi momentum bersejarah bagi seluruh bangsa Indonesia, tidak hanya santri.

Hal tersebut lantaran fakta sejarah 22 Oktober yang dikenal lewat pernyataan “Resolusi Jihad” Nahdlatul Ulama, mampu menggerakkan seluruh elemen bangsa, lebih-lebih di Surabaya, tanpa terkecuali.

Meski Hari Santri menjadi momen milik seluruh elemen bangsa, tetapi saat membahas diksi santri, perhatian akan mengarah kepada NU, karena diklaim sebagai inisiator di balik peristiwa 22 Oktober.

Sehingga setiap peringatan Hari Santri, lewat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), NU mengeluarkan wacana interpretasi yang berisi aktualisasi makna “Resolusi Jihad” di dalam era sekarang.

Baca Juga: Bukan Jokowi, Inilah Sosok Pencetus Hari Santri Nasional yang Tidak Banyak Diketahui Orang

Dilansir dari NU Online, PBNU telah menerbitkan pernyataan resmi dalam rangka menyambut Hari Santri 2020. Berikut pernyataan yang ditandatangi oleh Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj selaku Ketua Umum dan DR. HA. Helmy Faishal Zaini selaku Sekretaris Jenderal PBNU pada 21 Oktober 2020.

Indonesia yang adil, makmur serta berdaulat adalah cita-cita luhur di tengah dunia yang berubah dan bergerak dinamis dan menjadi tanpa batas. Cita-cita itu harus diraih dengan sejumlah langkah dan strategi yang bersifat simultan dan strategis.

Sebagai sebuah komunitas, jejaring organisasi dan juga pergerakan, Santri terbukti mampu menjadi salah satu aktor utama dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari jerat kolonialisme.

Santri juga terbukti efektif menjadi penggerak pembangunan yang mendinamisasi kehidupan masyarakat sekaligus mampu bertindak sebagai penjaga persatuan dalam kebinekaan yang sangat harmonis.

Halaman:

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Sumber: NU Online


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x