Moeldoko Ditetapkan Sebagau Ketum Demokrat Versi KLB, Inilah Tanggapan SBY Secara Lengkap

- 6 Maret 2021, 00:10 WIB
Mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebut KSP Moeldoko benar-benar tega, atas terjadinya KLB ilegal di Deli Serdang.
Mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebut KSP Moeldoko benar-benar tega, atas terjadinya KLB ilegal di Deli Serdang. /Tangkapan Layar kanal YouTube SBY/YouTube SBY

Saudara-saudara, hari ini kami berkabung,
Partai Demokrat berkabung. Sebenarnya bangsa Indonesia juga berkabung, berkabung karena akal sehat telah mati. Sementara keadilan, supremasi hukum dan demokrasi sedang diuji.

Hari ini, 5 Maret 2021, KLB Partai Demokrat abal-abal, KLB yang tidak sah dan tidak legal telah digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara. KLB tersebut telah menobatkan KSP Moeldoko seorang pejabat pemerintahan aktif berada di lingkar dalam lembaga kepresidenan, bukan kader Partai Demokrat alias pihak eksternal partai, menjadi ketua umum Partai Demokrat mendongkel dan merebutnya dari ketua umum Partai Demokrat yang sah, yang setahun yang lalu telah diresmikan oleh negara dan pemerintah.

Baca Juga: Komentar Pedas Netizen Indonesia Soal Diblokirnya Akun Dewa_Kipas yang Kalahkan Master Catur Dunia

Satu bulan yang lalu, kita semua masih ingat ketika Ketua Umum AHY secara resmi mengirimkan surat kepada yang mulia Bapak Presiden Jokowi tentang keterlibatan KSP Moeldoko dalam gerakan penggulingan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah dan setelah itu Ketua Umum AHY juga menyampaikan kepada publik tentang gerakan kudeta ini, banyak tanggapan yang bernada minir dan miring.

Mereka mengatakan, Demokrat hanya mencari sensasi, demokrat hanya play victim, KSP Moeldoko mengatakan itu hanya ngopi-ngopi, pelaku gerakan mengatakan itu hanya rapat-rapat biasa. Sementara itu, kita juga masih ingat ada pula yang punya keyakinan bahwa KSP Moeldoko pasti mendapatkan sanksi dari atasannya karena ulahnya itu, ada pula yang mengatakan KLB ilegal tersebut tidak mungkin diberikan izin dan pasti akan dibubarkan oleh pihak kepolisian, negara pun tak mungkin dan membiarkan dan membenarkan. Itu tanggapan dan komentar sekitar satu bulan lalu.

Tetapi hari ini, sejarah mengabadikan apa yang terjadi di negara yang kita cintai ini, memang banyak yang tercengang, banyak yang tak percaya bahwa KSP Moeldoko yang bersengkongkol dengan orang dalam benar-benar tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta ini, sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji, jauh dari sikap kesatria dan nilai-nilai moral dan hanya mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran Tentara Nasional Indonesia, termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya, yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya. Saya memohon ampun kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa atas kesalahan saya itu.

Baca Juga: Gamer Indonesia Kalahkan Juara Dunia Catur, Akun Seketika Diblok, Berikut Klarifikasi Chess.com

Sebagai seorang yang menggagas berdirinya Partai Demokrat, termasuk yang membina dan membesarkan partai ini dan bahkan pernah memimpinnya, tak pernah terlintas, tak pernah terlintas dipikiran saya bahwa Partai Demokrat akan dibeginikan, saya benar-benar tidak menyangka, karena sewaktu selama 10 tahun saya memimpin Indonesia dulu, baik secara pribadi, maupun Partai Demokrat yang saya bina, tidak pernah mengganggu dan merusak partai lain seperti yang kami alami saat ini.

Saudara-saudara, saya tahu bahwa Ketua Umum AHY yang terus-menerus memimpin upaya untuk mempertahankan kedaulatan partai telah mengeluarkan berbagai pernyataan, namun malam ini, dalam kapasitas saya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sebuah lembaga tertinggi dalam kepengurusan Partai Demokrat, saya perlu menyampaikan pernyataan dan penjelasan secara resmi guna merespons kongres luar biasa Deli Serdang hari ini.

Baca Juga: Inilah Status Ahir Kasus Penembakan Enam Anggota FPI yang Tertembak di Tol KM 50

Halaman:

Editor: Achmad Choirul Furqon

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x