Imunitas Tubuh Akan Menurun Saat Puasa di Tengah Pandemi Covid-19, Benarkah? Berikut Penjelasan Ahli

- 10 April 2021, 22:16 WIB
Ilustrasi menjaga imunitas tubuh
Ilustrasi menjaga imunitas tubuh /pixabay

Rembang Bicara – Tinggal beberapa hari lagi umat Muslim akan menjalankan ibadah puasa Ramahan 1442 H.

Namun masih seperti bulan puasa sebelumnya, puasa kali ini umat Muslim tetap harus menjalankannya puasa di tengah pandemi Covid-19.

Hal tersebut tentu saja menimbulkan pertanyaan dari masyarakat perihal apakah imunitas tubuh akan tetap terjaga di tengah tuntutan puasa dan penjagaan dari Covid-19.

Baca Juga: Gempa Bermagnitudo 6,7 Hantam Malang dan Sekitarnya, Berikut 5 Fakta Gempa yang Bikin Merinding

Oleh karenanya, pemerintah melalui Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito langsung menjelaskan bahwa banyak studi yang menyatakan puasa tidak menurunkan imun tubuh.

Bahkan puasa yang dilakukan selama tiga hari akan efektif membantu proses peremajaan sistem imun melalui produksi sel darah putih.

Adapun imunitas juga dapat diperkuat dengan upaya lain seperti menjaga asupan yang berkualitas, seperti mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat sebagai sumber kalori, yang dapat berupa nasi, roti, dan lainnya.

Baca Juga: Info Valid! Program BLT UMKM Ternyata Masih Dijalankan, Segera Ikuti Alurnya Berikut

Kemudian, makanan lain yang bisa dimakan setiap hari seperti telur, ikan, atau daging harus dimakan sebagai sumber protein yang merupakan pembentuk imun dan jaringan tubuh lainnya.

Menurut Wiku, sayur dan buah juga tetap harus dimakan dengan rutin untuk mendapatkan mikronutrien esensial.

"Ketika berbuka memang saat yang membahagiakan, namun tetap jaga penguasaan diri kita dengan membatasi makan makanan tinggi lemak seperti gorengan, gajih, dan lainnya, serta mengurangi konsumsi gula dari takjil dan makanan penutup," tuturnya dalam siaran persnya, Sabtu, 10 April 2021.

Baca Juga: Di Tengah Kebahagiaan Pernikahan Aurel, Ashanty Sampaikan Kalimat Kehilangan: Sekarang Aku Baru Merasakan

Selain asupan gizi, olahraga juga dapat menjaga keseimbangan metabolisme tubuh. Alasannya, kegiatan inidapat meningkatkan output cairan dari tubuh. Namun disarankan, berolahraga setelah sahur, sebelum berbuka, atau 1-2 jam setelah berbuka puasa.

"Durasi olahraga juga dibatasi hingga kurang dari 2 jam untuk mengoptimalkan pembentukan dan fungsi sistem imun. Cairan yang diasup juga ditingkatkan 1,5-2x lipat dibandingkan biasa," sambung Wiku.

Selain menjaga asupan gizi dan berolahraga, pembentukan imunitas dapat disempurnakan dengan pelaksanaan vaksinasi. Sesuai arahan Kementerian Agama bahwa vaksinasi tetap akan dilakukan mengingat berdasarkan pertimbangan khusus bahwa injeksi intramuskular tidak membatalkan puasa.

Baca Juga: Meresahkan! Polisi Amankan 11 Pasangan Tidak Resmi dalam Razia Penyakit Masyarakat di Rembang

"Proses vaksinasi akan dilakukan sebagaimana vaksinasi saat bulan lainnya demi mencapai herd immunity dan target vaksinasi dari pemerintah," ungkap Wiku.

Meski begitu yang tak kalah penting, Wiku mengimbau selain meningkatkan imunitas, umat muslin juga harus tetap disiplin protokol kesehatan. Frekuensi cuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan harus ditingkatkan.

Kemudian, perbanyak istirahat, dan menunda puasa jika berada dalam keadaan sakit berat.

Baca Juga: Melambung! Anggaran DPR RI untuk Tahun 2022 Tembus Rp7,9 Triliun, Berikut Rinciannya

"Dan untuk tetap menjaga kondisi mental dan psikologis dengan terus beribadah, berdoa, maupun berkumpul dengan keluarga inti di rumah," pungkasnya.***

Editor: Ferhadz A. Muhammad

Sumber: PMJ News


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah